Hiruk pikuk yang
nyaring di kota ini,
Tepat di depan kandang
kereta aku berdiri
Menunggu delivery dari
sang penjagaku
Penjaga lain sudah
datang dan menunggu
Kuda besi dan benda
kotak bermesin
Sudah tak sabar ingin
mengeksekusi
Ah, itu dia…
Penjagaku yang
akan mengantarku
Kembali ke pelukan
pemilik tangan lembut nan keriput
Aku berbatin
semoga tak sirna dari mata dan sanubari
Goresan sabit
pada wajah kerupuk kulit
Dan apapun yang
berkorelasi dengannya…
(saat mentari
malas, karna kasihan pada si domba di ujung tanduk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar