Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan, di balik awan
Membawa angan-anganku jauh meniti buih
Lalu hilang larut di lautan
Setelah selesai mengerjakan buku
dan LPJ buku, saya akhirnya bisa pulang kampung dan refreshing, bertemu
adik-adik saya yang lucu. Waktu itu, kiranya hari Sabtu, ayah berencana beli
durian di Kaligesing, soalnya air liur orang-orang di rumah sudah pada encer
ketika mencium bau durian. Ketika ayah mau berangkat, Yusuf, adik saya paling
kecil, sudah pulang sekolah. Jadilah adik saya itu diajak jalan-jalan.
Kalau di rumah, saya sering
bangun pagi-pagi dan tidur siang. Jadi, ceritanya waktu saya bangun tidur pukul
3 sore, saya tidak mendapati adik saya nangkring di ruang tengah. Biasanya, dia
nonton Bima Sakti di ANTV dan ketika saya bangun dia akan merampok
laptop agar bisa main game. Atau biasanya juga, dia sudah sepedaan
bersama teman-temannya dan akan pulang kalau matahari sudah jalan ke Eropa. Tidak
hanya Yusuf, adik saya yang pertama, Dina, juga tidak ada. Barangkali dia main
atau les. Ibu saya malah gantian yang tidur siang begitu saya bangun. Rumah
sepi seperti goa. Saya pun sedirian sampai akhirnya ayah dan adik pulang
membawa apa yang mereka cari. Dan, seekor burung.