Sebulan lagi ramadhan datang. Sudah mulai banyak iklan-iklan
sirup yang menawarkan kesegarannya, bermunculan di televisi. Banyak juga acara
pengajian yang digelar menjelang bulan ramadhan. Di radio, ceramah mengenai
persiapan bulan ramadhan juga sering kali diperdengarkan. Bulan ramadhan merupakan bulan yang dianggap
suci oleh umat muslim dan tentunya bulan ini seringkali ditunggu-tunggu.
Sewaktu kecil, aku sangat senang ketika bulan ramadhan
datang. Saat umurku delapan tahun, aku melewatkan bulan ramadhan di rumah
nenek. Suasana sahur dan buka puasa di sana, sangat ramai dan riuh karena ada
banyak sepupuku. Setelah buka puasa, nenek pasti mengajari kami untuk mengaji,
kemudian berangkat sholat tarawih di masjid, dan kegiatan peribadatan lainnya. Inilah
ramadhan yang paling kurindukan bersama nenek dan sepupu-sepupuku.
Dulu saat aku masih SMA, sebelum aku kuliah di jogja, aku
melewatkan bulan ramadhan bersama ibu dan adik-adikku. Ibu tidak terlalu suka
dengan kolak karena dia pasti akan sakit perut ketika makan santan, jadilah
menu berbuka tidak pernah ada kolak. Adik-adikku yang tidak puasa tapi mengaku
puasa, pasti ikut-ikutan berbuka puasa dan membuat segalanya ramai, entah
dengan tangisan, atau berebut makanan.